Selasa, 03 Maret 2015

SEMENIT SAJA


SEMENIT SAJA
 
Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid
untuk disumbangkan namun betapa kecilnya kalau dibawa ke
Mall untuk dibelanjakan.

Betapa
lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun
betapa singkatnya kalau kita melihat film.

betapa
sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun
betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman
tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa
asyiknya  apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun
kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa
sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur'an namun
betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa
getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid.

Betapa
Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa
sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu namun
betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada
saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa
sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur'an namun
betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa
mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun
betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.

Betapa takutnya kita apabila dipanggil dosen/ bos dan cepat-cepat menghadapnya namun betapa kita berani dan lamanya untuk menghadapNya saat kumandang azan menggema.


ANDA TERTAWA ...? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR. ..?
Sebar luaskanlah
  &  bersyukurlah
kepada ALLAH, YANG MAHA BAIK, PENGASIH DAN PENYAYANG.

Senin, 15 Desember 2014

sayap sayap sakinah


cover buku sayap sayap sakinah
etik rahayu uminya hamzah
Langit adalah laki-laki, dan bumi adalah wanita
Bumi memupuk apa yang telah dijatuhkan oleh langit
Apabila bumi kekurangan panas, maka langit mengirimkannya
Apabila ia kekurangan kesegaran dan embun, langit memperbaharuinya
(Petikan Puisi Jalaluddin Rumi)
Salah satu misteri terbesar dalam kehidupan ini adalah jodoh dan perjodohan. Nikah dan pernikahan. Kisah-kisah sejati yang menakjubkan seputar perjodohan, tergores begitu giras, tercetak begitu rancak, terlukis begitu manis. Masing-masing Bani Adam memiliki cerita sendiri. Dan biasanya, cerita-cerita itu terbingkai dalam sebuah keistimewaan yang mengesankan. Bagaimana dengan Anda? Pasti Anda memiliki kisah sendiri.
Dan, ibarat sebuah rajutan, jodoh dan nikah tentunya membutuhkan seperangkat peralatan dan bahan. Ilmu, pengalaman, berbagai persiapan, perlu digali sedalam-dalamnya. Terlebih, rajutan kehidupan pra dan pascapernikahan, tak selalu berupa sulaman indah. Ada kalanya membutuhkan perjuangan yang luar biasa.
Pernikahan bukan sekadar episode penyambung prosesi walimah, melainkan sebuah ibadah, yang mampu menggenapkan separuh dien sepasang muslim dan muslimah. Dan, inilah buku yang akan menuturkan proses menggapai sakinah, mawaddah dan rahmah.
Buku ini terbagi atas dua fase: pra – pernikahan dan setelah menjalani pernikahan. Pada bagian pra-pernikahan, pembaca akan diajak menelusuri persiapan sebelum memasuki gerbang pernikahan, mulai dari pencarian jodoh, pertimbangan penting sebelum menikah, hingga merencanakan walimah.
Pada bagian menjalani pernikahan pula, buku ini akan mengupas pernak-pernik berumah tangga dan solusinya, diantaranya tentang menghadapi tahun-tahun awal pernikahan, penyesuaian dengan pasangan, cinta dalam pernikahan, juga beberapa topik sensitif, seperti poligami dan tak kunjung berjodoh.
Dituturkan dalam bahasa yang ringan mengalir, buku ini akan menjadi sahabat anda yang hendak dan telah menikah. Bersama meraih hikmah, untuk menggapai pernikahan yang sakinah dan barokah. Sangat cocok untuk Anda yang hendak, sedang, atau telah menikah. Ditulis dengan gaya bercerita yang khas, membuat Anda tak harus mengerutkan jidat saat mencoba memahami manik-manik hikmahnya. Selamat membaca!
Pemesanan: Diskon 15% untuk pemesanan melalui website ini.
Harga Rp 44.000 bisa diperoleh hanya dengan Rp 37.500,- (belum ongkir). Pembelian minimal 3 eksemplar bebas ongkos kirim.
Cara pesan: SMS ke no HP 0819.0471.5588 dengan format: Pesan_SS_KI_Nama Pemesan_Alamat_Jumlah pemesanan
Misal: Pesan_SS_KI_Suci Murni_Jl. Kesturi No 10 Solo_3 eksemplar

Info Buku

Judul                     : Sayap-Sayap Sakinah (Dari Persiapan Nikah, Pernak-Pernik Walimah, Hingga Kiat Menuju Nikah Penuh Barakah)
Karya                    : Afifah Afra & Riawani Elyta
Penerbit              : Indiva Media Kreasi
Harga                    : Rp 44.000,-
ISBN                      : 9786021614228

sumber :
http://indivamediakreasi.com/buku-baru-sayap-sayap-sakinah/

Jumat, 10 Mei 2013

NASIHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA

NASIHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 
[1180]. Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun. 
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha Mengetahui.
[1181]. Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya. 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.  
[1182]. Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat. 
Surah al -luqman (12-19)









 

Senin, 12 Desember 2011

Keberanian


Berapa kali kita terjatuh? Dan berapa kali kita berani bangun kembali? Pernahkah kawan merasa berat untuk mengencangkan tali perjuangan agar bisa kokoh kembali? Pasti, terseok-seok, tertatih-tatih, dan merasa do’a-do’a yang dipanjatkan menguap tanpa arti. Ah, begitu sombongnya manusia, merasa sudah terlalu banyak berdo’a, berprasangka buruk pada yang di Atas, merasa tidak adil lantaran merasa do’a-do’a kita tidak dijawab, atau ketika seseorang sedang mengalami musibah, lantas menangis, merintih, dan mengadu, “Ya Allah, dosa apa hambamu ini? Hamba tidak sanggup lagi”, ah bukankah Allah maha tahu di atas siapa pun? Barangkali ujian ini merupakan tes kenaikan kelas keimanan yang akan membuatnya semakin mulia di hadapanNya, dan bukankah Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemamuanya? Sungguh beruntung orang-orang yang mampu menghadapi dan berusaha melewati semua cobaan-cobaan yang menerpa.


Yapz, masalah, pasti kita tidak akan lepas dari apa yang di sebut “masalah”, selama nafas ini masih berhembus, selama aliran darah ini masih mengalir, selama jantung ini masih berdetak. Hidup memang untuk menghadapi masalah, dan setiap masalah yang kita hadapi merupakan suatu kesempatan untuk berbuat yang terbaik. So, gak perlu takut, ansietas (ketakutan akan masa depan) atau ketakutan dalam bentuk apa pun itu, harus terkalahkan dengan ketakutan kita kepada Allah. Jangan pernah takut menghadapi kenyataan hidup, sepahit apa pun itu, coz, Allah bersama hambaNya yang beriman. Sobat, ingat peristiwa hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah? Ketika mengalam pengejaran oleh kaum kafir Quraisy. Saat itu, ketika Nabi Muhammad dan Abu Bakar sedang berada di dalam gua, tiba-tiba Abu Bakar melihat jejak-jejak kaki kaum Quraisy. Maka ia berkata: “Wahai Rasulullah! Seandainya salah satu dari mereka mengangkat kakinya, niscaya ia akan melihat kita” Rasulullah bersabda: “Apa yang ada dalam persangkaanmu dengan dua orang, sesungguhnya Allah-lah yang ke-tiga
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an:
“… sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temanya: ” janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (Qs. At-Taubah [9]:40) JANGAN BERSEDIH, ALLAH BERSAMA KITA.
Kembali ke masalah keberanian, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an, dalam surah Hud ayat 112 “Dan tetaplah engkau (Muhammad)(Dijalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah engkau melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan ”. So, How comes? We have such great of bravely? (bener gak nieh englishnya? heheheh). Here the ways:

Memiliki daya tahan yang besar
Berterusterang dalam kebenaran
Kemampuan menyimpan rahasia
Mengakui kesalahan (dan siap untuk dikoreksi oleh orang lain)
Bersikap obyektif terhadap diri sendiri
(Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang tidak bisa melihat kekurangan diri)
Menahan nafsu disaat kita marah