Teruntuk ibu guru... Terlalu
merugi kalau hanya diniatkan bekerja, pun ketika sudah diniatkan ibadah dalam
semua aktivitas. sudahkah memenuhi hak-hak anak kita? Jangan sampai sibuk
mengurusi anak orang, namun anak sendiri kurang diperhatikan. Jangan sampai menegur anak orang dengan cara
yang baik, namun acap kali ‘kecolongan’ membentak anak sendiri, lantaran sudah
kelelahan di luar rumah.
Teruntuk ibu guru ...
berapa lama kita habiskan waktu di sekolah, sudahkah kebersamaan bersama anak
dirumah berqualitas? Sudahkah menjadi teladan yang baik, seperti halnya teladan
bagi anak orang di luar sana. Selalu berseri dalam setiap kelelahan, berbicara yang
lembut, pun dalam keadaan marah masih terselip do’a untuk anak-anak kita? Bisakah?
sudahkah? Istiqomahkah?
Teruntuk ibu guru,
mendidik bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi mentransfer segala yang
bernama kebaikan. Akhlak yang buruk
lebih mengiris hati daripada nilai yang jelek dalam ulangan. Lalu siapa yang menjaga akhlak anak kita di
rumah selama kita pergi? Ya Allah,
kuatkan hamba untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang ibu. Menjaga akhlak anak, menjaga tangan dan ucapan
dalam mendidik, serta mendekatkanya dengan Al Qur’an.
Lalu, sebelum semua
itu-Sudahkah bertaqarub padaNya. Memenuhi
hakNya terlebih dahulu sebelum semua aktivitas
kita?
Smangat ODOJ-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar