Kamis, 30 September 2010

CODE NAME BLUE_안녕하세요

CODE NAME BLUE_안녕하세요
Well, I’ve never listened any song of band music before. Actually, I know and wonder this band because of willingness to know more about 정용화…he2, yapz, 정용화does really good as강신워 (kayaknya nulis hangeulnya salah! Hehehe, whatever….yet, I’m still learning Korean now) at미남이시네요. His character as강신워 is so ….i don’t know what to say. Yet, looking at him as if as I looked my reflection in the mirror (Wakkk, kkaa, kaa, kaaaaa, uhuk…uhuk).
To the point aja yak!
Yet, at the first time I listened외톨이야 , tearsdrop in the rain, eclipse, love light etc …it’s great…. I guess, if U were I, U’d say the same thing… ga percaya? Buktiin aja wez…
Well, Just information.Here are c.n.blue’s mini album:
• On August 2009 they released Now or Never at japan
• On November 2009 they released Voice at japan
• On January 2010 they released Bluetory mini album at korea
• On March 2010 they released album Thank U. album at japan
• On Mei 2010 they released mini album Blue Love mini album at korea
• On Juni 2010 , they released album The Way mini album at japan
Song List mini Album Now or Never
1. "Now or Never"
2. "Let's Go Crazy"
3. "Love Revolution"
4. "Just Please"
5. "Teardrops in the Rain"
Song List mini Album Voice
1. "Voice"
2. "Wanna Be Like U"
3. "Never too Late"
4. "Y, Why..."
5. "One of a Kind"
Song List mini Album Bluetory:
1. I’m a loner
2. Love revolution
3. Y, Why
4. I will … forget you
Song List Album Thx U
1. Intro
2. Let’s Go Crazy
3. Love Revolution
4. Wanna be Like U
5. Never too late
6. Now or Never
7. voice
8. Just Please
9. Y, Why
10. Teardrops in the Rain
11. One of a Kind
12. a.ri.ga.tou.
Song List mini Album Blue Love
1. Love [Title Track]
2. Sweet Holiday
3. Black Flower
4. Tattoo
5. 사랑 빛 (Love Light)
6. Let’s Go Crazy
Song List mini album The Way:
1. One Time
2. One Time ( instrument )
3. Ready N Go
4. Eclipse

Taken from www.wikipedia.com, www.bluestorm.com

Sabtu, 25 September 2010

coretan-KITE… don’t cry anymore!!!

KITE… don’t cry anymore!!!
Don’t be afraid what will happen four years later.
“Trust Him!” He can do everything. Even the miracles you’ve never imagined before/.
May, 28th 2008, Saturday 11.07 p.m.
Mom, what are you doing now?
Is he crying now?
Is he shouting now?
Is he screaming now?
Have you given him the medicine?
Have he had breakfast?
Mom… are you bored with all? Trust Him!
Mom… are you tired with all? Trust Him!
Mom…do you want to cry? I sad while I see you cry, There so many times you cry.
I hate my self as I do nothing even I make it worse.
You have a special child. So, God ask you to treat him specially. Give them a special treatment.
September, 5th 2007 Wednesday, 06.00 p.m.
BERSYUKUR DAN BERPIKIR RASIONAL!

ditolak penerbit-TUJUAN WISATA INTERNASIONAL DIENG PLATEAU, WHY NOT?

TUJUAN WISATA INTERNASIONAL DIENG PLATEAU, WHY NOT?
Seperti memasuki dunia lain, berada disebuah negeri di atas awan, di kelilingi barisan gunung-gunung yang berdiri tegak diatas hamparan awan. Ya, “Bumi khayangan” begitu sebutan kebanyakan orang untuk Dieng sebagai penggambaran keindahan alamnya yang menawan. Hampir setiap hari daerah ini selalu diselimuti dengan kabut tebal. Secara etimologis, Dieng berati dihyang, "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Dieng merupakan dataran tinggi dengan ketinggian mencapai ± 2.095m dpa, bahkan salah satu kawasanya merupakan dataran tertinggi di jawa tengah.
Hal lain yang menarik, Dataran tinggi Dieng terkadang mencapai titik beku, dan menjadi satu-satunya wilayah di Jawa yang mengalami hujan salju (mbun upas). Secara umum, fenomena itu disebut mbun upas atau kristal-kristal es yang menyelimuti rerumputan di pagi hari, sehingga kita akan merasa berada di hamparan salju.Fenoomena ini sering terjadi antara Juli-Agustus saat puncak musim kemarau yang di sebabkan adanya amplitudo antara siang dan malam di lokasi itu cukup tinggi).
Dieng merupakan kawasan tourism resort yang sangat potensial bahkan Dieng sangat potensial sebagai tujuan wisata internasional. Bisa dikatakan bahwa Dieng berpotensi sebagai wisata alam, wisata lingkungan, wisata budaya. wisata sejarah, wisata geologi. wisata iptek, Wisata Kuliner. Mengapa? Mari kita telusuri satu persatu.
Berpotensi sebagai Wisata Alam karena Dieng menawarkan berbagai pemandangan alam yang indah dan terjadi secara alami. Ada telaga warna yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung dengan dikelilingi tempat persemadian di dekatnya, yakni gua jaran, gua semar, gua sumur, seperti dipisahkan oleh sebuah pulau, telaga warna ini bersebelahan dengan telaga pengilon. Nama Telaga pengilon ini sangat unik, yakni berasal dari kata ngilo atau berkaca. Maksudnya telaga yang sangat jernih sehingga seolah-olah bisa digunakan untuk berkaca. Ada juga Seperti kawah Sikidang yang posisinya selalu berpndah-pindah seperdi hewan kijang, kawah Sileri, kawah Candradimuka, Kawah Sibanteng, Kawah Sikendang, Kawah Sinila, kawah siglagah, kawah timbang, telaga balekambang, Telaga Cebon, Telaga Merdada, Telaga Pengilon, Telaga Dringo, Telaga Nila, Sumur jalatunda. Selain itu, hal lain yang menarik adalah adanya Gangsiran Aswotomo berupa sumur yang berdiameter sekitar 3 meter dengan kedalaman tidak diketahui. Konon Gangsiran tersebut tembus di salah satu gua yang terdapat di Pantai Ujungnegoro, Batang.
Sebagai peninggalan wangsa Syailendra abad VIII, Dieng berpotensi sebagai wisata sejarah. Banyak peninggalan bersejarah yang dapat ditemukan di Dieng, seperti kompleks Candi pendawa lima, Candi Dwarawati, candi parikesit, candi setyaki, candi Ontorejo, candi petruk, candi nalagareng, dll. Dimana sebagian dari candi tersebut masih dapat dilihat secara utuh, sedangkan sebagian yang lain hanya ditemukan dalam puing-puing. Puing-puing berupa patung dan benda bersejarah yang lain dapat dilihat di Museum yang terletak di atas komplek candi Pandawa Lima. Bahkan, bukanlah hal yang tidak mungkin jika Candi-candi peninggalan wangsa Syailendra tersebut berpotensi menjadi Machu Picchu (tatanan kota arkais peninggalan suku Inca di Peru yang kini menjadi satu di antara tujuh keajaiban dunia yang baru) di Indonesia.
Berpotensi sebagai Wisata Budaya, di Dieng banyak ditemukan komunitas rambut gimbal. Dimana di yakini bahwa anka yang mempunyai rambut gimbal mempunyai kekuatan mistik. Acara ruwatan pemotongan rambut gimbal menjadi tontonan budaya yang menarik karena selalu diiringi dengan berbagai kesenian tradisional yang unik. Selain itu, budaya Dieng dapat disaksikan dalam bentuk film documenter melalui Dieng Theatre yang berlokasi di bukit Telaga Warna dan dibawah lereng gunung Pangonan.
Berpotensi sebagai Wisata Kuliner karena disini ditemukan banyak sekali makan khas, seperti carica in syrup Syrup (buah carica di dalam larutan gula pekat antara 55-65%,yang di kemas dalam kemasan Glass Jar ditutup secara Hermitis). Carica merupakan salah satu tanaman papaya spesies dari Vasconcellea Cundinamarcensis yang unik sebab apabila habitat papaya ini semakin mendekati lereng gunung bagian atas, carica semakin mudah tumbuh, namun semakin ke lereng bagian bawah, carica semakin sulit tumbuh. Jadi, carica tumbuh paling subur di kawasan puncak Dieng. Makanan khas lain yang dapt ditemukan di Dieng adalah Jamur Dieng, Kacang Dieng, Purwaceng, dan tentunya aneka sayur-sayuran.
Dieng memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, yang dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) termasuk Pembangkit yang memiliki biaya operasional paling murah nmun dengan kemampuan menghasilkan energi listrik yang tidak terbatas, sehingga berbeda dengan Pembangkit Listrik yang menggunakan bahan bakar fosil yang jumlahnya sangat terbatas. Seandainya negara kita dapat memanfaatkan secara optimal penggunaan panas bumi untuk membangkitkan energi listrik sudah tentunyai krisis energy tidak akan terjadi.
Masih banyak pesona wisata Dieng yang masih perlu dikembangkan dan bahkan digali. Perlunya kerjasama pemerintah dan masyarakat sekitar merupakan kunci utama untuk meningkatkan potensi pesona wisata Dieng. Sehingga, Dieng mampu menjadi tujuan wisata internasional yangdapat meningkatkan citra Indonesia dimata Dunia.
Wacana Lokal
Wacaa_Lokal@suaramerdeka.info

project-“LIFE STAIR PROGRAMME (LSP) HARAPAN BAGI PENYANDANG AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)”.

Ringkasan Karya tulis”The smiling children---Masa depan penyandang ASD ---”

RINGKASAN
Syururoh Arifiah, Etik Rahayu, dan Heni Widhi Prastanti,“LIFE STAIR PROGRAMME (LSP) HARAPAN BAGI PENYANDANG AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)”. Program Karya Mahasiswa Gagasan Tulis UNNES. Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mantini R. S., M.Si. 14 halaman.
LSP merupakan suatu program untuk menangani permasalahan gangguan ASD di Indonesia. Adapun hal yang melatarbelakangi program tersebut antara lain pengetahuan masyarakat yang minim tentang gangguan ASD sehingga memperlambat intervensi dini bagi penyandang ASD, belum pernah diadakannya pendataan mengenai penyandang ASD di Indonesia, angka penyandang ASD yang sedemikian tinggi dan meningkat dari tahun ke tahun, mahalnya terapi dan layanan pendidikan yang harus dijalani, terbatasnya pusat terapi yang mayoritas berada di kota-kota besar sehingga sering tidak terjangkau oleh masyarakat golongan ekonomi rendah dan berada di tempat yang jauh dari perkotaan, keadaan psikologis (depresi, kecemasan, somatisasi, dan kecemasan) keluarga penyandang ASD juga perlu mendapat perhatian, serta masih minimnya perhatian pemerintah terhadap nasib penyandang ASD.
Tujuan karya tulis ini adalah memaparkan model dan mengetahui keefektifan LSP dalam menangani permasalahan ASD di Indonesia. Diharapkan dengan adanya LSP ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap anak dengan gangguan ASD dan memfasilitasi anak penyandang ASD agar bisa hidup mandiri.
Program kerja dari LSP antara lain: 1. Sosialisasi mengenai gangguan ASD kepada masyarakat umum dan paramedic dengan mekanisme yang digunakan adalah melalui penempelan pamflet diagnosis DSM-IV, melalui booklet agar masyarakat dapat mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai ASD, melalui penyuluhan, melalui seminar, dan melalui media elektronik, 2. Pendataan yang menjangkau ke seluruh daerah di Indonesia, melalui mekanisme system Bottom-Up, 3. Apllied Behaviour Analysis Traning bagi orang tua dari penyandang ASD di Indonesia. 4. Family‘ s Smile Guidance (FSG) sebagai pemberdayaan motivasi bagi keluarga (orang tua dan saudara kandung) secara tidak langsung.
Dalam LSP juga terdapat institusi dibawah pemerintah langsung yang didalam institusi itu meliputi pusat data-base penyandang ASD se-indonesia, merupakan pusat jaringan informasi Indonesia dengan yayasan ASD di luar negeri agar berbagai yayasan ASD di Indonesia mengetahui perkembangan terbaru mengenai ASD, merupakan supervisor jalannya program LSP di Indonesia,
Kesimpulan yang diambil dari karya tulis ini adalah dengan adanya LSP adalah (1) LSP merupakan suatu program untuk menangani permasalahan gangguan ASD di Indonesia yang terdiri atas beberapa tahap kegiatan, (2) LSP merupakan program yang efektif dalam menangani permasalahan ASD.

project-PLANETARIUM DIENG TOURISM SPACE (DTS) SEBAGAI WISATA EDUKASI DI DIENG PLATEAU.

Ringkasan Karya tulis ”Segera dibangun---PLANETARIUM DIENG TOURISM SPACE (DTS) ---Amien”
RINGKASAN
Istiqomatunisa, Etik Rahayu, dan Prihadi Kurniawan. PLANETARIUM DIENG TOURISM SPACE (DTS) SEBAGAI WISATA EDUKASI DI DIENG PLATEAU. Program Karya Mahasiswa Gagasan Tulis UNNES. Dosen Pembimbing : Drs. Sugiarto. 15 halaman.
Dieng plateau berpotensi menjadi objek wisata bertaraf internasional. yang merupakan asset pariwisata yang potensial dan merupakan sumber pendapatan yang tinggi. Selain berpotensi sebagai wisata alam, wisata lingkungan, wisata budaya. wisata sejarah, wisata geologi. wisata iptek, Wisata Kuliner, masih ada potensi lain wisata Dieng yang belum dikembangkan. pesona Dieng yang terlupakan, yakni keindahan pesona kubah bintang ( pemandangan malam) dikarenakan letak geografis Dieng yang strategis. Belum dikenalnya pesona keindahan langit malam yang kaya akan keindahan dan pengetahuan perlu mendapat perhatian yang khusus. sebuah planetarium untuk menelusuri pesona kubah bintang sebagai bagian dari kebudayaan, kehidupan dan pengetahuan (Science) Dieng Plateau dalam meningkatkan potensi wisata Dieng
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah mengetahui gambaran model Dieng Tourism Space dan mewujudkan Dieng Tourism Space sebagai wisata edukasi yang potensial di Dieng Plateau. Dalam mewujudkan Dieng Tourism Space sebagai wisata edukasi yang potensial di Dieng Plateau dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang mencakup jelajah malam melalui peneropongan angkasa secara langsung, Theatre space yang mencakup Space Journey (Perjalanan mengenal angkasa luar), dan Science Journey (Perjalanan mengenal Science), serta adanya Show Room yang merupakan ruang pameran yang mencakup kajian pustaka, miniatur dan gambar alam semesta, binokuler, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan alam semesta. Manfaat Penulisan adanya Planetarium Dieng Tourism Space yaitu : (1) Meningkatkan daya tarik wisata Dieng Plateau sebagai pariwisata pendidikan, (2) Meningkatkan pendapatan pariwisata Dieng Plateau, (3) Meningkatkan khazanah kepariwisataan indonesia, (4) Membantu ekspansi pengetahuan tentang alam semesta.

karya-ENVIRONMENTAL PROTECTION IN DIENG PLATEAU AND ECONOMIC GROWTH CAN GO HAND IN HAND

ENVIRONMENTAL PROTECTION IN DIENG PLATEAU AND ECONOMIC GROWTH CAN GO HAND IN HAND
1. THE CURRENT SITUATION AND ENVIRONMENT RELATED PROBLEMS IN MY LOCAL AREA
Dieng Plateau is a place which acquires a lot of potentials. Such as in tourism sector for its natural view, culture, archaeological remains, food diversification etc that potential to become an international tourism resort, farming sector, ecosystem control. Yet, recently several problems occurs such as natural degradation, deforestation, the farming’s problems (the soil is not fertile any more, the using of synthetic fertilizer for farming is unrestrained the harvest decreased etc). Dieng Plateau is not as good as before. Therefore, it is needed a quick action to help Dieng Plateau recover.
2. NAME A FEW PRACTICAL SOLUTIONS TO THE PROBLEMS THAT GOVERNMENT HAS SO FAR CARRIED OUT
Reforestation done by collaboration both Banjarnegara regency and Wonosobo regency
3. PERSONAL PROJECT TO HELP ALLEVIATE THIS PROBLEM (OBJECTIVES AND DELIVERABLES)
a. Elucidation about good farming in for society in Dieng Plateau.
b. Elucidation about the urgent problems (natural degradation, deforestation, the farming’s problems) faced Dieng Plateau that will bring serious problems if it doesn’t settled together.
c. Elucidation about the benefit of planting carica papaya, Vasconcellea cundinamarcensis, purwaceng and others as environment conservation to increase food diversification, tourism interest, and reforestation.
d. Elucidation about the new products made from carica papaya that can be developed.
e. Elucidation of benefitted the geographical condition to build a mini planetarium to increase tourism interest
4. RESOURCES REQUIRENMENTS
a. Manpower (Farming engineer, agronomist, Biologist, representatives of government both of Wonosobo and Banjarnegara),
b. Budget: Minimum Rp 6. 000. 000,-
c. LSM that intents to recover Dieng Plateau.
5. THE PROJECT’S BENEFICIAL FOR BOTH THE ECONOMY AND THE ENVIRONMENT
Elucidation about the important to keep Dieng Plateau is very important, because its potentials as tourism sector, farming sector, ecosystem control is in danger. And it’s need social awareness to do it.
In the other hand, the elucidation about good farming is important because almost of the citizen in Dieng Plateau are farmers. Unfortunately, the farming activity doesn’t be supported by a good knowledge. For example the using of synthetic fertilizer for farming that is unrestrained that makes soil and water pollution. It is need a elucidation so that the citizen can run the economics life without destroy the environment.
The implementation of planting carica papaya is a form of reforestation that will make good impact for the environment as well as a way for food diversification that will support the society’s economy and tourism prospect. Till now, the products made from carica papaya is only for Carica in Syrup, it’s need a elucidation for the society that actually carica papaya can be made for syrup, jam, dodol, etc. By the elucidation, it’s hoped that the society will acquire new life skills that will support their economics life and can make a great impact for the tourism interest.
--- May 2010

***This paper was proposed for Buyer Young Envoy Enviroment 2010. Any Comment???***
Well… I’m happy since I have more chance to learn more --- it didn’t succeed. He…)

cerpen-KETIKA WAKTU DICUKUPKAN

Mengenang---My Beloved grandma---
KETIKA WAKTU DICUKUPKAN
19. 57 malam…
Q terpaku mendengar suara mobileku berdering…
Siapa yang menelponku? Tidak biasanya … yang aku tau tidak ada yang pernah menelponku meski hanya sekedar menanyakan kabar, meski aku masih mempunyai keluarga … Bukan berarti mereka tidak peduli padaku tapi karena tidak ada alat komunikasi. Mengherankan bukan? Bukan karena keluargaku hidup di ruang dan waktu yang berbeda dengan zaman yang serba teknologi seperti saat ini, tapi karena kampung halamanku yang tidak bisa dijangkau dengan apa yang namanya alat komunikasi yang disebut telepon. Pelosok sekali bukan? dan orang tuaku? Mereka tidak punya cukup waktu untuk menjangkau kantor pos terdekat untuk sekedar mengirim surat, ah… aku rasa itu hanya alasan. Lebih tepatnya, mungkin karena mereka merasa bahwa kau mandiri dan dewasa, atau mereka sudah cukup pusing dan sibuk dengan kegiatan mencari uang untuk menyambung hidup. Ah sudahlah … tidak perlu panjang lebar, tentang bagaimana aku bisakuliah, hidup di tempat yang jauh dari orang tua bukan hal yang ingin aku ceritakan sekarang.
“Assalamu’alaikum, nduk… ojo kaget… maaf keluarga baru ngasih tau, pakde Amar juga baru tau kalau eyang putri sakit dari pekan kemarin, diberitahu bapakmu kemarin siang. Sekarang kondisi eyang putri kritis…,hari ini pulang ya… pakde yang mau njemput”
“kritis?!!!” aku kaget mendengar berita itu…
Benarkah? Sudah sebegitu parahkah?...
“kosnya dimana to nduk?”
Terdengar lucu memang, tidak ada satu pun keluargaku yang mengetahui alamat kosku, karena aku yang mengurus segala keperluan kuliah seorang diri, meski aku punya pakde Amar yang cukup berada, berpendidikan dan mungkin bisa mengantarku untuk mengurus keperluan kuliah. Aku memilih untuk berangkat sendiri, “Selagi bisa dilakuan sendiri, aku akan melakukanya seorang diri” mungkin ini sudah menjadi motto hidupku, karena dari dulu aku selalu memutuskan segala sesuatu sendiri dan mengurus segala sesuatu seorang diri.
“Kose.. @#^%$^7%@#8!@456^%#.... “ jawabku tidak jelas
“Nggih…”
“Nggih …”
“Nggih …”
Hanya jawaban itu yang bisa aku ucapkan…
Aku masih belum bisa mencerna apa yang baru saja terjadi… Apakah ajalnya sudah dekat, astaghfirullahaladzim… aku mencoba menjauhkan pikiran-pikiran buruk itu. Aku hanya terdiam, berdiri terpaku. Takut…rasa takut selalu menghantuiku… dadaku sesak…menahan tetesan air mata, menahan tangisku yang mau pecah… Aku berharap ini hanya sebuah mimpi… dan ketika aku bangun besok… semuanya tinggal kenangan yang tak perlu aku simpan,
19.57 malam. Sekitar 3 jam lagi mungkin aku akan pulang. Aku akan mencium tanganya, memeluknya erat, menemaninya dan mendo’akan kesembuhanya. Ya Allah, aku sama sekali tidak tenang, pikiranku kacau, aku takut hal buruk akan terjadi… airmata menetes tak tertahan dari pelupuk mataku, aku tidak tau apa yang aku tangisi, karena aku memang tidak tau dengan pasti apa yang sedang terjadi. Tapi, aku harus berpikir secara realisitis… aku harus menyelesaikan semua urusanku disini terlebih dahulu sebelum aku pulang… mungkin aku punya sekitar 3 jam sebelum aku pulang. Pertama, aku harus membereskan barang-barangku, kedua cucianku yang menumpuk, dan tentu saja ketiga aku akan menghabiskan waktu untuk shalat dan berdoa memohon akan kesembuhanya…dan tentunya harapan agar aku masih punya kesempatan untuk menemuinya…
Waktu seakan berjalan sangat lambat. Aku lelah dan sangat lelah. Ingin aku memejamkan mata barang sejenak, tapi aku takut, takut kalau aku tidak akan bangun ketika mobil jemputan sudah dating.
22.12 malam, aku sangat lelah dan akhirnya tanpa disadari mata ini pun terlelap.
00.06 pagi. Aku terkejut mendengar bunyi ringtone handphoneku, sejurus aku langsung menemui mobil jemputan yang sudah terparkir dihalaman kos depan. Sepi, dingin, gelap. Tidak ada satu patah kata pun yang aku lontarkan, “Pulang sekarang ya” tukas pak de Amar.
00.20 pagi, kami menembus di tengah-tengah kota yang mati, sepi hanya hembusan angin yang berbicara ditemani satu dua bintang menggantung di langit dan lampu-lampu jalanan yang berlarian menyinari kami… tidak ada kata-kata yang terucap antara aku, pak de Amar, dan tiga orang yang duduk di mobil bagian belakang yang tidak aku kenal, banyak pertanyaan yang muncul dikepalaku, kenapa yang menjemputku keluarga jauh? Dimana gerangan orang tuaku??? Ah… ingin rasanya aku memejamkan mata dan berharap bahwa aku sedang bermimpi, menghindar dari kemungkina-kemungkinan yang terjadi… tapi, mata ini tidak bisa terpejam,
Angin malam semakin menusuk ronga-ronga tulang, aku mencoba bertahan ditengah dinginya malam, Mobil terus melaju dengan kencang dan sangat kencang… tubuhku berontak menahan gerak mobil yang tiba-tiba menikung secara mendadak, kemudian menurun dan tiba-tiba berbelok menanjak, membuat isi perut ini mau keluar. Dari kota mati mobil terus melaju melewati tempat-tempat tak berpenghuni, tempat yang baru pertama aku lewati, tidak ada rumah satu pun hanya pepohonan yang membisu berdiri angkuh, melewati jalan yang berbatu, sempit dan gelap tanpa penerangan, sesekali mobil mengumpulkan tenaga dengan melaju terbata-bata melewati jalan yang terjal. “Ataghfirullahaladzim…” Aku beristighfar berkali-kali dalam hati dan hanya itu yang aku lakukan selama pejalanan.
02.35 pagi, mobil kami menurun tajam…. Dari kejauhan aku menyaksikan cahaya-cahaya kecil di lereng bukit… akhirnya kami sampai ke perkampungan, tapi perjalanan belum selesai. Masih butuh sekitar setengah jam lagi untuk menjangkau rumahku. Subahanallah, aku berucap dalam hati. “cepat sekali” pikirku. Hanya sekitar 3 jam untuk mencapai rumah, padahal biasanya memerlukan waktu sekitar 9 jam jika menggunakan angkutan umum yang biasanya aku naiki. Kronologisnya seperti ini, pertama naik 2 angkutan kota yang berbeda, kemudian naik bis besar, setelah perjalan sekitar 2 jam turun untuk ganti bis lagi kemudian turun lagi untuk ganti bis yang keduakalinya, kemudian naik 2 angkutan desa yang berbeda, dan harus turun untuk ganti bis lagi dua kali. Tidak berhenti sampai disitu, masih ditambah dengan jalan kaki melewati jalan yang berbatu atau kalau beruntung biasanya ada tumpangan mobil bak yang menawarkan social training dengan sesama makhluk hidup lain seperti ayam, sayuran, bahkan kambing.
02.55 pagi, tidak sampai 5 menit lagi aku akan melihat eyang putri, aku merasa sangat lega sekali… “nduk …” suara pakde memecah kebisuan. “Segala sesuatu sudah ditentukan sama yang di atas, Allah tidak akan menambah atau mengurangi umur manusia meski semenit, ya to nduk? apa pun yang terjadi, ikhlaskan semua pada Allah, karena semuanya akan kembali pada-Nya, ngerti nduk?! Ikhlaskan…” aku hanya mengangguk, suaraku tercekat. Aku merasa seperti sedang bermimpi, namun mimpi ini terlalu nyata. Aku semakin merasa dinginya malam, sangat dan sangat dingin, tubuhku seakan membeku, aku ingin mobil ini beerhenti, aku ingin waktu ini berhenti… aku tidak ingin pulang ke rumah sekarang, tidak … aku takut…..
***
Air mataku perlahan mengalir dari pelupuk mataku. ”Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttt…” mobil seketika berhenti 5 meter dari rumah eyang putri yang terletak persis disamping rumahku. “Ingat pesen pakde nduk, apa pun yang terjadi jangan kaget, ikhlaskan pada Allah” pakde mengulangi kata-katanya. “nggih…” jawabku lirih.
Aku membuka paksa pintu mobil. Angin malam benar-benar menghempas ke seluruh kujur tubuhku. Aku berlari menuju rumah, tiba-tiba “duggg”, seperti ada seseorang menghajarku, sesaat aku terpaku, samar-samar aku mendengar isak tangis itu lagi, 15 tahun yang lalu. Aku melihat pemandangan yang sama, bunga mawar dan melati bertaburan dipelataran rumah, dipan kayu dan ember-ember besar itu lagi…. dipan kayu dan ember-ember besar yang sama seperti yang aku lihat 15 tahun yang lalu, ketika aku mendengar suara tangisan yang pecah dari semua orang yang aku temui. Tangisan yang membuatku menangis, meski aku tidak tahu mengapa aku menangis, aku hanya mengikuti orang-orang sekeliling, yang terisak-isak mengelilingi eyang putri yang sedang tertidur pulas. Aku memberontak, aku tidak akan ke rumah eyang putri! Aku melangkahkan kakiku ke rumah. Pintu rumah terbuka, dan tak ada satu orang pun disana, dimana orang tuaku? aku terpaku memandangi pintu yang terletak 10 meter persis di depan rumahku. Aku mencoba memberanikan diri untuk melangkahkan kaki. Jantungku berdetak semakin kencang, dan sepi. Rumah eyang putri sepi. Perlahan aku memasuki ruangan belakang. “eyang putri???” suaraku lirih. Aku membuka kamar eyang putrid, dan “kosong? dimana orang-orang???”.
“Belum lihat eyang putri?” Tanya bu lek Rosida, yang muncul dari ruang depan dibalut mukena putih. Wajahnya nampak lelah dan matanya merah, sepertinya baru menangis semalaman. Aku hanya mengangguk dan mengikuti bu lek Rosi berjalan menuju ruang depan.
***
Saup-sayup aku mendengar lantunan ayat suci al qur’an. Tiba-tiba tubuhku kaku dan aku tidak mendengar lantunan ayat suci al qur’an lagi, yang aku dengar hanya tangisku yang pecah. Semua orang menenangkanku, menangis dan memelukku erat “ikhlskan, ikhlaskan ya…”

***
Aku mengenal wajah itu, ia mendekatiku, dengan membawa mukena dan mushaf ditanganya. Raut wajahnya tidak berubah, setelah hampir setengah tahun ini tidak berubah, matanya lembab, “ambil wudhu, shalat, dan baca al qur’an” ucapnya parau. Ibu …

Ahad, 7th of March 2010





.

coretan-Salam Dahsyat Luar Biasa!!!

Bismilaahirahmanirahiim…
Salam Dahsyat Luar Biasa!!!

Aku pin tengkorak putih kecil, bertenger di bagian depan tas hitam itu. Tas hitam yang selalu bersamaku. Dimana ada Aku disitulah tas hitam itu, dan pemiliknya tentunya. Seorang gadis cukup pendiam, ah bukan, bukan pendiam, lebih tepatnya males untuk ngomong. Baik di kelas, seminar, workshop, training atau acara apa pun yang memungkinkan kesempatan untuk berbicara. Dia selalu diam. Seperti halnya hari ini, sebenarnya aku cukup marah padanya hari ini, sama sekali tidak punya keberanian atau...malez????Hey majikanku...Aku mengamatimu seharian penuh loh! Tapi tetep saja sama kaya hari-hari kemaren. Where is your bravely girl? Show to others what in your mind is!!!Rise your hand as quickly as you can do…never wait so long a time to take a decision!!! Get The Picture Hah!! Berani donk, ambil sikap ngomong di depan umum, masa masih malu-malu? Narsis dikit napa? Debater masa kaya gitu... mau ngomong kalau ada tuntutan untuk ngomong, gimana bisa menunjukan eksisteni diri kalau kerjaanya cuman diem melulu, gimanan mau jadi orang yang bermanfaat kalau berinteraksi sama orang laen saja malezzz....!!!! Aneh sekali, bukankah dulunya seorang debater? Majikan best speaker bukan? bukankah majikan juara speech contest? Tapi kenapa jarang sekali ngomong, apakah prestasi yang dicapainya dulu hanya tuntutan dari orang sekitar. Wah kasihan juga majikanku yan, bener-bener orang yang tidak bisa melihat peluang. Padahal aku tahu pasti banyak sekali yang ada di otaknya, keberanian untuk berpendapat, berinovasi, berkarya, berunjuk gigi kelihatanya sudah menjadi musuhnya. Apakah benar dia tidak punya keberaniain, atau malez untuk sekedar memberi komentar-pendapat bertanya dalam suatu acara. Fuh, let me think ...mungkin, dua-duanya atau yang lebih dominan opsi kedua???hmmm cukup masuk akal kalau Aku memilih opsi yang kedua, melihat sikapnya selama ini sebenarnya masih kesulitan untuk mau terbuka dengan orang lain. Yah... jarang sekali dia mau cas cis cus didepan umum, meski hanya sekedar menceritakan hari ini dia telah makan pagi. So that is way, Aku lebih sering memperhatikan jemarinya menggerakan huruf-huruf yang sebenarnya Aku tidak mengerti. Tapi, Aku memahami majikanku. Dia bermaksud untuk mengalirkan ceritanya lewat ujung penanya....Aku rasa hari ini, majikan punya cerita yang menarik.

”Hai...Apa kabar pin tengkorak putih kecil, Aku tahu hari ini kau marah...karena Aku masih tetap diam.... Eitsssss, yakinlah bahwa sekarang perubahan itu menghampiriku. Aku bersumpah!!! Kau yang jadi saksi spesial Ok!!! Aku akan lebih berani, dari hal yang sangat kecil...berani berbicara di depan umum, ah bukan itu... Aku rasa yang benar adalah ”ada kemauan” untuk berbicara, berpendapat, berkontribusi, mencerahkan orang lain, cie....tinggi banget sih bahasanya. Whatever-lah. Yang jelas Aku akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahanku hari in. Amien. Sudahlah...Aku tidak mau bercerita banyak tentang kesalahan yang sudah terjadi, kau mau tahu kisah hebatku hari in?
Hari ini adalah hari 7 mei 2009 yang sangat luar biasa dalam hidupku, dan aku harap esok hari adalah hari yang lebih dan lebih luar biasa lagi..Amien...”
”Tahukah kau kenapa? Aku mendapatkan banyak sekali pemikiran hebat hari ini”
”Lewat orang-orang hebat tentunya, yang membuatku termotivasi dan membuatku BERPIKIR. Kau menyaksikanya seharian bersamaku bukan? Apa kau mengerti apa yang mereka katakan? Ah... pin tengkorak putih kecilku, rasanya lebih baik kalau kau mendengarkan ceritaku. Tadi kau lihat film bukan? Tentang anak kecil itu yang terus mewarnai kertas gambarnya dengan warna hitam dan hitam, trus menerus, hanya sesekali warna putih tersisa dalam lembaran kertas-kertas itu. Kau lihat ekspresi orang-orang itu kan? Mata mereka yang terbelalak melihat puluhan kertas hitam itu berserakan dilantai, jidat mereka yang berkerut memperhatikan tingkah anak kecil itu yang terus melukis warna hitam, wajah mereka yang kebingungan, cemas dan takut, bertanya-tanya apakah ada setan yang merasuki anak itu? Atau dia punya kelainan jiwa? Ah...dia terobsesi pada dunia hitam...apa pun bentuk perasangka itu, semuanya negatif, menankutkan bukan? NGERI lihatnya. Kau mau tahu pin tengkorak putih kecilku? Ternyata dua kata jawabanya dari anak kecil itu, dia ”cerdas dan kreatif” dia hanya ingin menggambar ikan paus, yang ukuranya besaaaaar seperti yang dia lihat di laut dan bewarna hitam keabu-abuan, dia melakukanya dengan cara yang berbeda. Tidak cukup hanya dengan satu lembar kertas gambar tapi berlembar-lembar untuk menciptakan ikan paus yang besar itu...dan dia terus dan terus mewarnai kertas itu...Kapan pun, sungguh kegigihan yang patut di contoh. Pin tengkorak putih kecil, kau lihat ekspresi mereka bukan? Peserta training kepenulisan itu tersenyum simpul dan geli melihat kejadian itu. Aku yakin apa yang mereka pikirkan sama seperti Aku, prasangka jelek terhadap anak kecil itu... ya kan? Kau juga berpikir seperti itukah? Ternyata kita terlalu cepat mengambil sebuah keputusan tanpa menganalisisnya dengan seksama dan dengan sudut pandang yang berbeda. Dan disinilah Aku menemukan diriku sendiri, Aku MENERTAWAKAN diriku sendiri, Hoiiiiiiiiiii.....pin tengkorak putih kecil, tadi kau ikut tertawa bersamaku apa tidak? Masih ingatkah ketika Mr. Ali menawarkan syarat bagi calon resentator-reentator buku GELORA KERINDUAN DALAM PERJAMUAN CINTA itu, dengan lantang beliau berkata ” Siapa yang mau bikin resensi malam ini juga???” Kau tau apa yang pertama kali muncul di otakku? statement negatif, sebuah pertanyaan balikan yang menunjukan ketidakmampuan diri. ”Gimana mau bikin resensi, orang baca bukunya aja belon”, sebuah statement yang SANGAT BAGUS ya? ”Kenapa sih langsung berpikiran negatif, pertanyaanya kan cuman Siapa yang mau bikin resensi malam ini juga??? Ga ditentuin bukunya to? Ga harus meresensi buku GELORA KERINDUAN DALAM PERJAMUAN CINTA itu to? Wah, ternyata Aku tadi bodoh juga ya, Okelah kalau memang yang dimaksud beliau memang meresensi buku itu, So What ? Katakan saja SAYA BISA!!! Bukankah itu lebih baik, meskipun kelihatanya konyol, tapi... bukankah orang-orang kreatif selalu melihat sesuatu dengan cara yang berbeda? right? pin tengkorak putih kecil kau dapat mengambil kesimpulan? Ah..sudahlah lupakan saja...yang jelas sekali lagi Aku katakan ”SALAM PERUBAHAN”

Semarang, 7th of may 2009