Selasa, 10 Maret 2015



My mother my inspiration
A little memory of her…..


My mother encouraged me to be good at everything I do, to be more useful person to others, to be able to share good lesson and values to others. That is why I want to be a teacher and writer. She said that to be a teacher or writer who can inspire good value and effect positive change to others is good. I want to be a good writer both fiction and nonfiction. Writing and sharing about autism, my research, my project, my experiences of life, etc. I want to be a translator. I like listening Chinese, Japanese, and Korean music since my childhood. She said that it was weird singing a song without knowing the mean. That is why I’m challenged and interested in learning those languages.
In my childhood I often spent the time to stare the stars with my mother. That is why I’m interested in learning astronomy, either I want to promote my beautiful village (as potential tourism resort with natural beauty, cultural, geological, food) because there is still a hidden potential tourism that has yet to be found, that is the beautiful night sky scenery as it is full of science and the beauty. I imagine that there will be a public observatory as an education resort.
My mother is the best mother I’ve ever seen. Despite my former sadness life, I know that she has sacrificed a lot of things to me. My beloved mother, thanks for all precious thing you’ve given to me.
*    (duo shao ren, wei sheng ming zai nu li yong gan de zou xia qu/begitu banyak orang yang berani berjuang keras untuk hidup)
*    (gong cheng ming jiu bu shi mu di/ kesuksesan dan nama besar bukanlah tujuan)
*    (hui jia ba, hui dao zui chu de mei hao/pulanglah, kembali pada keindahan yang pertama kali kau rasakan)

I’ve returned to become one as playful as the wind
THE NEW DAY HAS CAME!
 I’ll be one who is all smiles, I’ll be like the wind, light-hearted and playful. Yeah… I’M ABLE TO STAND FIRM, IN THE FACE OF SUCH A CRUEL DESTINY, LEARN TO LAUGH AND CRY WITH ALL MY HEART.
Sumber gambar: http:tutilas.com 

Selasa, 03 Maret 2015

SEMENIT SAJA


SEMENIT SAJA
 
Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid
untuk disumbangkan namun betapa kecilnya kalau dibawa ke
Mall untuk dibelanjakan.

Betapa
lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun
betapa singkatnya kalau kita melihat film.

betapa
sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun
betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman
tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa
asyiknya  apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun
kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa
sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur'an namun
betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa
getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid.

Betapa
Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa
sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu namun
betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada
saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa
sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur'an namun
betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa
mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun
betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.

Betapa takutnya kita apabila dipanggil dosen/ bos dan cepat-cepat menghadapnya namun betapa kita berani dan lamanya untuk menghadapNya saat kumandang azan menggema.


ANDA TERTAWA ...? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR. ..?
Sebar luaskanlah
  &  bersyukurlah
kepada ALLAH, YANG MAHA BAIK, PENGASIH DAN PENYAYANG.