Rabu, 25 November 2015

Met Hari Guru-refleksi diri



Teruntuk ibu guru... Terlalu merugi kalau hanya diniatkan bekerja, pun ketika sudah diniatkan ibadah dalam semua aktivitas. sudahkah memenuhi hak-hak anak kita? Jangan sampai sibuk mengurusi anak orang, namun anak sendiri kurang diperhatikan.  Jangan sampai menegur anak orang dengan cara yang baik, namun acap kali ‘kecolongan’ membentak anak sendiri, lantaran sudah kelelahan di luar rumah.
Teruntuk ibu guru ... berapa lama kita habiskan waktu di sekolah, sudahkah kebersamaan bersama anak dirumah berqualitas? Sudahkah menjadi teladan yang baik, seperti halnya teladan bagi anak orang di luar sana. Selalu berseri dalam setiap kelelahan, berbicara yang lembut, pun dalam keadaan marah masih terselip do’a untuk anak-anak kita? Bisakah? sudahkah? Istiqomahkah?
Teruntuk ibu guru, mendidik bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi mentransfer segala yang bernama kebaikan. Akhlak yang  buruk lebih mengiris hati daripada nilai yang jelek dalam ulangan.  Lalu siapa yang menjaga akhlak anak kita di rumah selama kita pergi?  Ya Allah, kuatkan hamba untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang ibu.  Menjaga akhlak anak, menjaga tangan dan ucapan dalam mendidik, serta mendekatkanya dengan Al Qur’an. 
Lalu, sebelum semua itu-Sudahkah  bertaqarub padaNya. Memenuhi hakNya  terlebih dahulu sebelum semua aktivitas kita?
Smangat ODOJ-

Rabu, 04 November 2015

REFLEKSI: In Memoriam 4 Nov'12-3 years marriage

Pernikahan adalah akad untuk beribadah kepada Allah, akad untuk menegakkan syariat Allah, dan akad untuk membangun keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah ... Pernikahan adalah akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk saling mencintai karena Allah, akad untuk saling menghomati dan menghargai, akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, serta akad untuk saling setia kepada pasanganya baik dalam suka dan duka, dalam kefakiran dan kekayaan, juga dalam sakit dan sehat.... Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk slaing melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling memercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba menunaikan kewajiban, akad untuk saling memaafkan kesalahan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, serta akad untuk tidak mengungkit-ngungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan ...

Senin, 02 November 2015

KATA DI JALAN CINTA


KATA DI JALAN CINTA

Satu kata cinta Bilal:
“Ahad!”

Dua kata cinta Sang Nabi:
“Selimuti aku!”

Tiga kata cinta Ummu Sulaim:
“Islammu, itulah maharku!”

Empat kata cinta Abu Bakr:
“Ya Rasulallah, saya percaya...!”

Lima kata cinta ‘Umar:
“Ya rasulallah, ijinkan kupenggal lehernya!”
(Salim A. Fillah, 2009: 5)

dan ini …
Satu kata cintaku untuk yang tercinta:
“Do’a!”
Aku meletakkan kebahagiaan pada cinta yang diterjemahkan sebagai Do’a. Bagiku bisa “mencintai” sudah membuatku bahagia, maka akau tidak akan risau ketika “tak dicintai”.
27 Desember 2011, Aku baru mengerti, ternyata dia juga mencintainya, dia mencintai sahabatku, Aku turut bahagia melihat orang yang ku cinta bahagia, tapi ingin rasanya diri ini lenyap dari hadapan mereka. Ah, belum ikhlaskah aku padanya? Seandainya aku seorang pria, aku juga akan melakukan hal yang sama, sahabatku is a perfect princess,
ah… selama ini aku terlalu berharap padanya, salahkah? Dosakah? Aku hanya berharap dalam do’a, tidak lebih! dan ternyata “berharap” lebih menyakitkan dari pada “memutus harapan” itu sendiri. Sungguh, rasa suka selama satu tahun ini padanya, lebih menakutkan dari pada tujuh tahun hati ini terpaut lembayung bayu.
Nb: entah kapa a nulis ni, lupa juga konteksnya apa dan siapa? Kayaknya c, fiksi gitu ..... Yg jelas dmoga ada kebaikan yang bisa diambil Amien.

Minggu, 01 November 2015

contoh protokol HTTP (Perangkat lunak jaringan)


Buat anak didikku, yang udah biasa make internet, browsing, chatting, dlll....well, biar udah jagoan internetan, “harus” tau sebenernya gimana internet itu bisa berjalan atau gimana “sesuatu” yg terlihat di interneti itu bisa ada! Nah lho... bingung sama bahasanya to?  Intinya, kalo bisa praktik shalat, harus bisa teori dan do’anya dulu to?
Jadi, gak sebatas jadi konsumen dunia maya saja, tapi sidikit tau atau tau banyak, bagaimana aplikasi2 yang ada di internet itu ada!
Ingat perangkat keras dan perangkat lunak yang harus ada dalam suatu jaringan?
Yaps perangkat keras jaringan meliputi :
1.      Server
2.      Workstation
3.      Media komunikasi
Sedangkan perangkat lunak jaringan meliputi :
1.      Sistem operasi
2.      Protokol jaringan
Nah, khususon kali ini kita akan membahas tentang protokol jaringan:
Apa itu?
Protokol Jaringan adalah sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda-beda.

Senin, 06 April 2015

CHSU-Catatan Hati Seorang Umi



APA YANG KAU CARI, DUHAI UMI…..
Seabrek rutinitas yang menggunung, seakan tanpa ujung. Melelahkan raga, melalaikan jiwa.
 ‘Astaghfirullah hal adzim, Ya Allah, tuntunlah hamba yang futur ini dengan cahayamu’ . Agar setiap kaki yang melangkah menjadi amal ibadah.  
Pengalaman menjadi seorang ibu memang luar biasa, terlebih apabila ada tanggung jawab lain di luar sana yang lebih menyita waktu dan tenaga. Harus pintar-pintar dalam menyusun prioritas agar bisa membagi waktu supaya bisa seimbang. Agar kita bisa memenuhi kewajiban, ya kewajiban sebagai seorang hamba kepada Khalik, kewajiban sebagai seorang istri sekaligus ibu dalam keluarga, dan kewajiban kita terhadap amanah dakwah.
Namun, waktu 24 jam yang dilalui dirasa tidak cukup untuk menyelesaiakan planning yang telah tersusun, sehingga kerap terjadi penundaan terhadap tugas-tugas tertentu meskipun sudah kerja  lembur. Walhasil, kelelahan dan keletihan sering menghampiri.  Sebagai pengajar yang harus stay di sekolah selama delapan jam, dari jam tujuh pagi sampai jam dua siang, sesampai di rumah di sambut dengan berbagai tugas rumah tangga. Tumpukan baju kotor, setrikaan yang menggunung, memasak, membersihkan rumah dan seabrek  kerjaan lainya belum lagi si kecil yang masih sembilan bulan yang sangat butuh belaian dan kasih sayang dari ibu kandungnya.
Namun, mengajar adalah sebuah pilihan. Ah, terkadang hati ini masih berderak, merangkak, dan mencari-cari alasan mengapa memutuskan untuk menjadi guru. Awalnya mungkin agar tidak menjadi contoh buruk atau pun frame negative bagi masyarakat sekitar, biar tidak ada cletukan orang “ngapain sekolah sampai tinggi, toh lulusan sarjana tidak berbeda dengan yang tidak bersekolah. Namun aku sadar niat itu salah, karna dengan niat seperti itu, lantas, apa yang aku dapatkan? Pujian dari masyarakatkah? Ah, betapa rendahnya diri ini. Ya Allah, semoga setiap kaki yang melangkah, jantung yang berdetak, dan setiap kelelahan-kelelahan yang menghampiri semoga bernilai ibadah dihadapanMu.  
Ya Allah, berikanlah kekuatan, keteguhan, dan keistiqomahan kepada   hamba untuk terus melangkah di jalanMu.
...karena kita adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...

Ganbatte Umi, 
Dieng, July 2014