Senin, 06 April 2015

CHSU-Catatan Hati Seorang Umi



APA YANG KAU CARI, DUHAI UMI…..
Seabrek rutinitas yang menggunung, seakan tanpa ujung. Melelahkan raga, melalaikan jiwa.
 ‘Astaghfirullah hal adzim, Ya Allah, tuntunlah hamba yang futur ini dengan cahayamu’ . Agar setiap kaki yang melangkah menjadi amal ibadah.  
Pengalaman menjadi seorang ibu memang luar biasa, terlebih apabila ada tanggung jawab lain di luar sana yang lebih menyita waktu dan tenaga. Harus pintar-pintar dalam menyusun prioritas agar bisa membagi waktu supaya bisa seimbang. Agar kita bisa memenuhi kewajiban, ya kewajiban sebagai seorang hamba kepada Khalik, kewajiban sebagai seorang istri sekaligus ibu dalam keluarga, dan kewajiban kita terhadap amanah dakwah.
Namun, waktu 24 jam yang dilalui dirasa tidak cukup untuk menyelesaiakan planning yang telah tersusun, sehingga kerap terjadi penundaan terhadap tugas-tugas tertentu meskipun sudah kerja  lembur. Walhasil, kelelahan dan keletihan sering menghampiri.  Sebagai pengajar yang harus stay di sekolah selama delapan jam, dari jam tujuh pagi sampai jam dua siang, sesampai di rumah di sambut dengan berbagai tugas rumah tangga. Tumpukan baju kotor, setrikaan yang menggunung, memasak, membersihkan rumah dan seabrek  kerjaan lainya belum lagi si kecil yang masih sembilan bulan yang sangat butuh belaian dan kasih sayang dari ibu kandungnya.
Namun, mengajar adalah sebuah pilihan. Ah, terkadang hati ini masih berderak, merangkak, dan mencari-cari alasan mengapa memutuskan untuk menjadi guru. Awalnya mungkin agar tidak menjadi contoh buruk atau pun frame negative bagi masyarakat sekitar, biar tidak ada cletukan orang “ngapain sekolah sampai tinggi, toh lulusan sarjana tidak berbeda dengan yang tidak bersekolah. Namun aku sadar niat itu salah, karna dengan niat seperti itu, lantas, apa yang aku dapatkan? Pujian dari masyarakatkah? Ah, betapa rendahnya diri ini. Ya Allah, semoga setiap kaki yang melangkah, jantung yang berdetak, dan setiap kelelahan-kelelahan yang menghampiri semoga bernilai ibadah dihadapanMu.  
Ya Allah, berikanlah kekuatan, keteguhan, dan keistiqomahan kepada   hamba untuk terus melangkah di jalanMu.
...karena kita adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...

Ganbatte Umi, 
Dieng, July 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar